October 2017
KANDANG AYAM MODERN : Peluang usaha ternak ayam petelur tidak akan pernah ada matinya. Pasalnya produk utama dari usaha ternak ayam petelur  merupakan salah satu kebutuhan pokok pangan.

Setiap hari keberadaan telur sangat dibutuhkan oleh semua orang. Telur dibutuhkan sebagai lauk, bahan makanan olahan, pabrik makanan dan masih banyak yang lainnya. Untuk kebutuhan lauk sendiri bisa dibayangkan betapa banyaknya permintaan setiap harinya.



Menurut data dari badan pusat statistik, kebutuhan akan telur dari tahun 2007 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan.


Rata-rata konsumsi telur per kapita selama seminggu pada tahun 2015 adalah 1,940 Kg. Dengan asumsi berat telur per butir adalah 0,05 kg. Maka kebutuhan per kapita akan telur per minggunya adalah sekitar 38 butir.

Naiknya jumlah konsumsi telur ternyata juga dibarengi dengan naiknya jumlah produksi telur. Pada tahun 2007 produksi telur nasional adalah 1,5 juta ton. Jumlahnya naik terus sampai tahun 2015, data terakhir jumlah produksi telur adalah sebanyak 1,8 jt ton.

Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa semakin banyak jumlah produksi telur, jumlah konsumsinya juga meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa telur merupakan produk yang disukai oleh masyarakat. Kemungkinan selain telur mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harga telur juga sangat ekonomis sehingga mudah terjangkau oleh masyarakat.

Oleh karena itu apabila Anda punya keinginan peluang usaha ternak ayam petelur, maka peluang keberhasilannya sangat tinggi.

Akan tetapi tetap harus di pertimbangkan kualitas manajemen dan pemeliharaan yang baik. Jika anda tertarik untuk berternak ayam petelur silahkan lanjutkan membaca artikel ini.

Cara ternak ayam petelur
Sebelum memulai ternak ayam petelur alangkah baiknya kalau kita memahami tentang hal-hal berikut ini:

Seluk-beluk ternak ayam petelur
Kebutuhan modal ternak ayam petelur
Strategi pemeliharaan masa produksi dan pasca produksi telur
Sebelum memulai ternak ayam petelur ada baiknya kita belajar terlebih dahulu mengenai ilmunya. Tidak harus menjadi seorang terlebih dahulu. Akan tetapi minimal kita tahu tentang cara-cara yang harus dilakukan untuk memelihara ayam petelur.

Informasi-informasi tersebut bisa diperoleh dari peternak yang sudah berhasil menjalankan usaha ayam petelur atau dari pembimbing apabila kita bekerja sama dengan sistem kemitraan.

Untuk kebutuhan modal, usaha ternak ayam petelur sangat bervariasi. Modal ini bisa berupa uang, tanah, kerjasama dan kepercayaan.

Masa-masa produksi, ayam petelur membutuhkan perawatan yang baik. Hal ini harus dilakukan supaya produksi telur tidak terganggu sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal.

Pemasaran telur adalah salah satu dari kegiatan pasca produksi. Kalau usaha ternak ayam petelur skala kecil, pemasaran telur bisa bekerja sama dengan peternak yang besar.

Biasanya peternak besar sudah memiliki ceruk pasar sendiri dan dia juga bisa menerima suplai telur dari peternak kecil untuk menjaga kuantitas pasokan pasarnya.

usaha ternak ayam petelur

Harga ayam petelur
Harga ayam petelur tergantung dari mana kita akan memulai usaha ternak ayam petelur tersebut. Untuk menghasilkan ayam petelur yang siap produksi bisa memulai membeli ayam pullet atau melakukan broder doc sendiri.

Untuk pemula sebaiknya membeli ayam petelur yang sudah pullet. Usia pulletnya sebaiknya sekitar 12 – 14 minggu.



Harga DOC ayam petelur sekitar 4000 rupiah. Kualitas DOC ada yang standar atau biasa ada juga yang platinum.

Doc kualitas platinum memiliki kelebihan tahan terhadap perubahan cuaca.

Doc bisa diambil dari berbagai perusahaan peternakan yang ada. Bisa dari Japfa, Phokpand, Malindo atau Wonokoyo. Masing-masing memiliki kelebihan masing-masing.

Menurut Pak Wahyu, salah satu peternak ayam petelur di desa Tegalharjo Trangkil Pati Jawa Tengah, mengatakan bahwa DOC dari tiap-tiap perusahaan memiliki kelebihannya sendiri-sendiri.

Pullet dari Japfa menghasilkan telur dengan ukuran yang seragam sedangkan dari phokpand ukuran telur yang dihasilkan ukurannya besar.

Untuk Malindo, telur yang dihasilkan pulletnya ukurannya besar akan tetapi kulit cangkangnya tipis. Wonokoyo, telur yang dihasilkan berwarna coklat dan bagus, akan tetapi ukurannya tidak seragam.

Pak Wahyu juga menuturkan bahwa harga pullet usia 14 minggu adalah 48 ribu rupiah. Untuk saat ini peternak yang ingin memulai ternak ayam petelur dapat membeli pullet usia siap telur.

Namun hal ini kurang disarankan karena pullet perlu adaptasi dengan lingkungan kandang yang baru. Dengan usia pullet yang baru 14 minggu, maka masih ada waktu untuk adaptasi sampai usia siap bertelur.

Kandang ayam petelur
Kandang ayam petelur sampai sekarang ini yang paling efektif adalah jenis kandang baterai. Hampir semua usaha ternak ayam telur, dijalankan dengan menggunakan sistem kandang batterai.

Meskipun pada awalnya membutuhkan modal yang cukup banyak, akan tetapi akan sangat memudahkan dalam hal operasional ke depannya.

Kandang ayam petelur model baterai ini akan memberikan kemudahan-kemudahan antara lain:

Pengambilan telur menjadi lebih mudah
Resiko telur pecah sedikit
Telur dalam kondisi bersih
Memudahkan dalam membesihkan kotoran ayam
Mengurangi resiko kanibal antar ayam
Sirkulasi udara lancar
Ayam tidak boros energi karena ruang geraknya sempit
Konstruksi dari kandang baterai dapat terbuat dari kawat atau bambu. Untuk bahan kawat, kandang dapat diperoleh dengan cara membeli. Saat ini sudah banyak suplier yang menjual dan menyediakan peralatan untuk ternak ayam petelur.

Harga kandang baterai dari kawat biasanya di jual per 1 set. Satu setnya biasanya untuk jumlah populasi 8 ekor ayam. Harganya sekitar 130.000 rupiah perset.

Jadi anda bisa mengkalkulasi berapa set nantinya yang akan diperlukan untuk memulai usaha ternak ayam petelur anda.

Untuk usaha ternak ayam petelur skala rumah tangga, misalnya kurang dari 100 ekor, kandang bisa dibuat sendiri dari bambu.

Meskipun sepertinya bahan bambu lebih murah, akan tetapi perlu waktu dan tenaga tambahan untuk membuatnya. Apalagi untuk usaha ternak ayam petelur skala besar, kandang baterai dari bambu sepertinya kurang efesien.

Jika yakin ingin membuat kandang baterai sendiri, berikut adalah standar ukuran kandang baterai untuk ayam petelur.

Ukuran di bawah ini adalah ukuran persekat kandang. Tiap sekat nantinya dapat diisi dengan 1 – 2 ekor ayam petelur dewasa siap produksi.

Panjang dan lebar ukurannya sama yaitu 40 cm
Tinggi bagian depan dan belakang masing-masing 37 dan 30 cm
Selain jenis kandangnya, ada juga hal-hal yang penting untuk diperhatikan sebelum membangun kandang untuk usaha ternak ayam petelur.

Ayam petelur akan berproduksi optimal pada suhu 32 – 35 derajat Celcius dan kelembaban udara 60 – 70 %. Untuk mengetahuinya Anda bisa menggunakan termometer sedangkan untuk mengetahui kelembapan bisa menggunakan higrometer. Beli saja alat ini karena sekarang harganya murah. Bahkan untuk termometer alkohol harganya sekarang sekitar belasan ribu rupiah. Untuk yang lebih praktis bisa menggunakan versi digital. Di layarnya menampilkan nilai suhu sekaligus kelembapan udaranya. Harganya yang di bawah 100 ribu banyak, yang lebih mahal juga ada.
Kandang dibangun dengan sirkulasi yang lancar
Desain kandang sebaiknya mendapatka sinar matahari pagi
Bangunan kandang tidak melawan arah angin kencang
Ukuran kandang ayam petelur


Ukuran kandang ayam petelur dapat menyesuaikan dengan ketersediaan lahan. Memang disarankan dalam satu lokasi dibangunnya kandang ada tempat penyimpanan pakan, penyimbanan obat, penampungan dan pengolahan limbah, kantor  administrasi atau tempat karyawan.

Kalau menurut saya hal-hal tersebut sifatnya opsional atau tidak harus. Memenuhi saran tersebut akan terasa manfaatnya apabila lokasi kandang jauh dari  tempat tinggal, sehingga dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan pakan dan hasil telur.

Tetapi apabila ketersediaan lahan tidak mencukupi, yang terpenting adalah usaha ayam petelurnya dapat berjalan dengan lancar.

Menurut peraturan menteri pertanian no. 31 tahun 2004, standar ukuran kandang dengan jumlah populasi ayam petelur adalah sebagi berikut:


Jumlah populasi 100 – 500 ekor, luas kandang 50 meter persegi.
Jumlah populasi 500 – 1000 ekor, luas kandang 100 meter persegi.
Jumlah populasi 1000 – 1500 ekor, luas kandang 150 meter persegi.
Jumlah populasi 1500 – 2000 ekor, luas kandang 200 meter persegi.
Jumlah populasi 2000 – 2500 ekor, luas kandang 250 meter persegi.
Jumlah populasi 2500 – 3000 ekor, luas kandang 300 meter persegi.
Pakan ternak ayam petelur
Pakan ayam petelur usia produksi standardnya terdiri dari konsentrat, jagung dan dedak padi.

Untuk meracik pakan ayam petelur komposisinya adalah konsentrat 35 %, jagung 50% dan dedak padi sebanyak 15 %. Komposisi ini adala anjuran dari perusahaan pembuat konsentratnya.

Konsentrat ayam petelur biasanya mengandung protein kasar antara 30 – 32 %. Bisa kita ambil nilai tengahnya yaitu 31%.

Sedangkan untuk jagung kandungan protein kasarnya sekitar 7,68 %. Untuk dedak padi yang halus nilai protein kasarnya sekitar 12%.

Data lengkap mengenai kandungan nutrisi bahan-bahan tersebut dapat di cari di google.

Contoh cara menghitung nilai protein kasar ransum nya adalah sebagai berikut:

Misalnya kita akan membuat pakan sebanyak 10 kg. Maka kita butuh konsentrat, jagung dan dedak padi masing-masing sebanyak 3,5 kg, 5 kg dan 1,5 kg.
Konsentrat sebanyak 3,5 kg proteinnya sebanyak 31/100 x 3,5 kg = 1,085 kg
Jagung sebanyak 5 kg proteinnya sebanyak 7,68/100 x 5 = 0,384 kg
Dedak padi sebanyak 1,5 kg proteinnya sebanyak 12/100 x 1,5 = 0,18 kg
Jumlahkan semua protein yang diperoleh dari masing-masing bahan. Jadi total dari konsentrat, jagung dan dedak padi adalah 1,085 kg + 0,384 kg + 0,18 kg = 1,649 kg
Untuk mendapatkan nilai protein kasar konsentrat pakan akhir, jumlah protein / jumlah pakan x 100 %. Jadi nilai protein ransum akhir adalah (1,69 / 10) x 100 % = 16,5 %.
Jadi nilai protein kasar ransum ayam petelur yang kita peroleh adalah sebesar 16,5 %.

Cara yang sama bisa kita gunakan untuk menghitung nilai lemak kasar dan serat kasar dari ransum yang akan kita buat.

Sekarang kita bisa menghitung berapa biaya pakan untuk perkilonya.

Misalnya harga konsentrat dari produk Japfa 1 karung dengan berat 50 kg harganya 375.000 ribu. Maka harga perkilo konsentrat adalah 375.000/50 = 7500 rupiah perkilo.

Harga jagung sudah selep per kgnya 3000 rupiah dan harga dedak padi per kg nya 2500 rupiah.

Untuk 10 kg pakan, biaya yang kita butuhkan:

Konsentrat 3,5 kg x 7500 = 26.250 rupiah

Jagung 5 kg x 3000 = 15.000 rupiah

Dedak padi 1,5 kg x 2500 = 3750 rupiah

Total biaya untuk 10 kg adalah 26.250 + 15.000 + 3750 = 45.000 rupiah.

Harga per kg nya menjadi 4500 rupiah per kg.

Analisa usaha ayam petelur


Dalam menganalisa usaha ayam petelur, saya lebih menyukai untuk mengetahui potensi penghasilan per hari dan perbulannya terlebih dahulu.

Dengan mengetahuinya terlebih dahulu, kita bisa memperkirakan keberlangsungan usaha yang akan kita jalani.

Di atas kita sudah tahu harga bibit ayam petelur, harga pakan atau ransum dan juga harga kandang. Sewa lahan dan karyawan nilainya sangat bervariasi tiap daerah. Jadi bisa disesuaikan sendiri.

Pendapatan Harian & Bulanan
Ayam petelur yang berporduksi kebutuhan pakannya sebanyak 110 gram per ekor perhari. Seandainya kita memulai usaha ternak ayam petelur sebanyak 100 ekor, maka per hari kita butuh,110 gram x 100 = 11.000 gram atau 11 kg.

Biaya pakan per hari, 11 kg x 4500 rupiah = 49.500 rupiah

Biaya pakan per minggu, 7 x Rp. 49.500,- = 346.000 rupiah

Produksi telur ayam katakanlah sebanyak 80%. Jadi, dari 100 ekor ayam petelur akan diperoleh telur sebanyak 80 butir.

Jika ukuran telurnya standar, maka tiap kg terdiri dari 17 butir telur. Oleh karena itu per hari kita akan mendapatkan telur sebanyak

80/17= 4,7 kg telur per hari.

Sekarang bisa kita kalikan dengan harga jual telur misalnya Rp. 16.000 per kg nya.

Maka per hari omset yang kita dapatkan
4,7 x Rp. 16.000 = Rp. 75.200,-

Selanjutnya, penghasilan kotor harian yang kita peroleh adalah

Rp. 75.200 – Rp. 49.500 = Rp. 25.700,-

Untuk pendapatan kotor bulanan,

Rp. 25.700,- x 30 = Rp. 771.000,-

Pengeluaran Bulanan
Biaya pakan untuk operasional bulanan sudah saya jelaskan di atas.
Vitamin
Listrik
Air
Karyawan, Jika memperkerjakan karyawan.
Pengeluaran bulanan mungkin bisa lebih banyak dari pada itu. Hal ini tergantung situasi dan kondisi.

Mungkin di daerah lain ada biaya keamanan, sewa lahan mungkin, pajak, dan masih banyak hal yang lainnya.

Pendapatan bersih bulanan
Setelah dikurangi berbagai pengeluaran bulanan sepertinya masuk akal kalau pendapatan bersih yang diperoleh adalah

Rp. 500.000,- (tanpa karyawan)

Modal
Kalau saya sudah tahu berapa potensi penghasilan per bulan, baru saya melakukan hitung-hitungan modal. Mengenai sumber modal, menurut saya itu persoalan yang sifatnya pribadi.

Harga pullet usia 14 minggu adalah 48.000. Untuk 100 ekor pullet modalnya sebanyak 4.800.000.
Populasi 100 ekor kebutuhan lahannya sekitar 50 m2. Katakanlah kandang dibuat dengan ukuran 5 meter x 10 meter. Untuk membeli kayu, atap dan penutup samping saya perkirakan bianyanya 10.000.000.
Kandang baterai. Seratus ekor pullet butuh 13 set kandang baterai. Harga 1 setnya 130.000, maka totalnya adalah 1.690.000.
Pullet datang di usia 14 minggu. Artinya kita butuh sekitar 4 minggu lagi untuk sampai pullet siap bertelur. Biaya pakan selama 4 minggu tersebut totalnya adalah 000 x 4 = 1.386.000 rupiah
Sampai sejauh ini modal awal yang diperlukan adalah sebanyak:

17.876.000 rupiah

Analisa Balik Modal Usaha
Masa afkir ayam petelur. Rata-rata ayam petelur diafkir pada usia sekitar 2 tahun atau 96 minggu. Dikurangi usia sampai siap telur selama 18 minggu, jadi usia produktif ayam petelur sekitar 78 minggu atau 19,5 bulan.

Pendapatan bersih selama usia produktif  adalah sebanyak 500.000 x 19,5 bulan

Diperoleh sebanyak:

9.750.000 rupiah

Penjualan afkir. Bobot standard ayam petelur masa produksi adalah sekitar 1,9 kg. Harga per kg hidup misalnya dibeli seharga 18.000 rupiah per kg. Tingkat kematian 15 %, maka jumlah afkir yang tersisa berjumlah 85 ekor.

Pendapatan dari penjualan afkir sebanyak:

85 x 1,9 x 18.000 = 2.907.000 rupiah

Lho…kok rugi? Lalu apa yang harus dilakukan?


Ini tidak bisa dikatakan rugi. Hanya saja untuk BEP membutuhkan waktu lebih lama.

Kenyataannya memang kebanyakan seperti ini. Dari beberapa teman saya yang beternak ayam petelur, peride pertama pemeliharaan sudah balik modal itu sudah bagus. Akan tetapi memerlukan kerja keras dan manejemen yang sangat baik.

Sebenarnya peternak sudah mendapatkan untung, akan tetapi dalam bentuk aset yaitu kandang dan peralatan. Meskipun peralatan tersebut sudah mengalami sedikit penyusutan.

Maka dari itu, kandang sebaiknya dibuat dengan sangat berkualitas. Bahan-bahan yang digunakan sebaiknya memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cuaca.

Melakukan perawatan-perawatan secara berkala untuk menjaga keawetan kandang. Hal ini menjadi penting karena kandang menjadi aset kita untuk periode selanjutnya.

Bagaimana supaya bisa BEP di periode pertama?
Manajemen pemeliharaan dan perawatan harus disiplin. Ada 4 hal yang harus dipersiapkan untuk bisa memaksimalkan produksi ayam petelur di periode pertama.

Ke empat hal tersebut diantaranya adalah pullet harus berkualitas, waktu pemindahan kandang, Pencahayaan, pemberian pakan dan pencegahan penyakit di awal-awal periode bertelur.

Masalah Sosial yang Timbul


KANDANG AYAM MODERN : Cara alami menghilangkan bau kandang pastinya menjadi hal yang dicari oleh para peternak. Beberapa masalah sosial timbul di lingkungan peternakan adalah masalah bau kandang. Masalah performa ayam bisa diatasi dengan menggunakan bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan yang baik. Tetapi bagaimana dengan masalah sosial yang melibatkan banyak orang atau masyarakat? Bayangkan, jika peternakan sudah didirikan dengan investasi yang besar tetapi di kemudian hari ternyata didemo warga sekitar? Tentunya hal ini menjadi sangat serius karena berhubungan dengan investasi yang besar dan kelanjutan usaha. Terkadang ada saja alasan penolakan dari warga masyarakat sekitar seperti bau yang tidak enak, mengganggu kesehatan, banyak lalat, merusak jalan dan sebagainya. Untuk itu, penanganan terhadap masalah sosial ini harus dicegah sejak dini sebelum usaha didirikan.



Protein Pakan Ayam Penyebab Bau Kandang


Kandang Ayam JoperDalam sistem beternak ayam mengurangi bau kotoran ayam dalam kandang ternak sangatlah penting dan bagi peternak janganlah sekali-kali mengacuhkan untuk hal ini. Kita harus tahu terlebih dahulu penyebab, kenapa ayam kita mengeluarkan kotoran dan berefek sangat bau. Nah hal ini harus kita pelajari terlebih dahulu.

Kotoran ayam yang keluar dan sangat bau biasanya disebabkan oleh beberapa aspek ; Pakan ayam sekarang banyak sekali yang beredar dengan keragaman kandungan nutrisi berupa protein yang berbeda-beda, ada yang berprotein 17% – 23%. Kandungan protein ini mempengaruhi kotoran ayam nantinya jika terkonsumsi oleh pencernaan ayam, hal ini disebabkan karena pencernaan ayam tidak dapat mencerna sempurna pakan tersebut, sehingga kotoran yang keluar dari ayam masih banyak mengandung protein. Protein inilah penyebab kandang ayam menjadi sangat bau.

Cara Alami Menghilangkan Bau Kandang Peternakan Agar Kandang Tidak Bau, Diantaranya :

Berikan ayam anda dengan bakteri pengurai protein, seperti probiotik. Probiotik biasanya berfungsi membantu menghancurkan protein dalam pencernaan ayam, sehingga protein yang terserap ke dalam metabolisme tubuh ayam akan sangat besar dan efek dari itu akan membantu untuk percepatan pertumbuhan ayam.
Micro Organisme buatan tradisional yang konon katanya sebagai jamu, itu juga merupakan salah satu probiotik yang berfungsi sebagai penghancur protein dan sebagai perangsang metabolisme ayam untuk makan lebih banyak, yang ujung-ujungnya juga berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan ayam.
Selalu menjaga kebersihan kandang. Dengan kandang yang bersih, bau lain yang dapat menyertai bau kotoran ayam akan berkurang dan dapat mencegah terjadinya penyakit pada ayam.
Menjaga agar pertukaran udara dalam kandang tetap baik sehingga kandang tidak lembab. Kandang yang lembab dapat menyebabkan bau yang tidak enak dan dapat mengganggu kesehatan ayam.


Cara Alternatif Mengurangi Bau Kandang


Selain cara tersebut di atas, ada cara lain yang dapat mengatasi masalah bau kandang, yakni dengan menggunakan kapur halus (bukan gamping) dan pasir kering. Bahan tersebut mudah diperoleh, apalagi di pedesaan, dan harganya cukup murah. Hal yang perlu dketahui adalah cara itu hanya dapat dilakukan pada kandang baterai, yakni kandang ayam yang dihuni ayam petelur. Berikut cara penggunaan kapur halus tersebut:

Menyiapkan kapur halus dan pasir kering secukupnya sesuai dengan luas lubang yang akan dibuat di bawah kandang.
Membuat lubang di bawah kandang dengan ukuran panjang dan lebar sesuai dengan kandang serta kedalaman sekitar 20cm.
Mengisi lubang tersebut dengan kapur halus atau pasir kering, atau campuran keduanya dengan perbandingan 1:1 sampai seluruh lubang terisi. Karena kolong kandang berisi kapur halus atau pasir kering campurkan kapur halus dan pasir kering. Kotoran yang keluar dari ayam akan jatuh pada tumpukan tersebut kemudian bercampur dengan kapur halus atau pasir kering. Proses ini akan membuat kotoran cepat mengering, sehingga akan menghilangkan atau mengurangi bau yang menyengat.

Mengganti kapur halus atau pasir dengan pasir kering atau campuran antara keduanya 2 bulan sekali tergantung pada banyaknya kotoran yang terkumpul.
Mengumpulkan campuran antara kotoran ayam dengan kapur halus dan pasir kering yang telah mengering. Kemudian campuran tersebut dipisahkan. Kotoran yang telah terpisah itu dapat digunakan untuk membuat pupuk kandang.

Nah, dari ulasan dan Tips Trik di atas, peternak tidak perlu lagi ketakutan akan adanya masalah bau kotoran yang menyengat. Namun pengawasan yang rutin tetaplah diperlukan supaya kandang tetap dalam kondisi yang ideal. Pemilihan kualitas pakan juga penting diperhatikan. Produk pakan kukila pantas menjadi solusi pakan ayam pedaging ataupun ayam petelur, karena telah teruji di kalangan peternak ayam. Hasil kotoran lebih kering, dan kotoran kering sama dengan tidak bau.
Memelihara Ayam Broiler di Pekarangan Rumah, Bebas Polusi Bau

KANDANG AYAM MODERN : Saat ini di Malaysia sedang hangat diberitakan dikoran-koran, masalah kandungan antibiotik didaging ayam yang membuat konsumsi daging ayam menurun, sehingga saat ini sedang dicari teknologi yang ramah lingkungan untuk industri peternakan yang bisa mengurangi pemakaian antibiotik pada ternak ayam mereka, sedangkan saya sudah melakukan penelitian hampir 10 tahun, dan saya berhasil menghilangkan ketergantungan terhadap pemakaian antibiotik, dan saat ini saya sedang melakukan trial di Johor Bahru di peternakan ayam, dicoba satu kandang kapasitas 7.500 ekor, trial yang membuat saya sangat bersemangat karena inovasi saya dihargai dan mungkin bisa menjadi solusi buat peternakan di Malaysia, dengan bioteknologi dari Indonesia.

Saya ingin mengajak kompasianers untuk mencoba beternak ayam di pekarangan rumah, bisa untuk pemenuhan gizi keluarga tanpa kuatir mengandung antibiotik, kita bisa memulai dengan kandang yang kecil saja, 1 kandang ukuran 3x4 meter, dinding ditutup kawat ayam dan atap bisa memakai seng, atap plastik bergelombang, lantai biarkan berupa tanah saja, ,dan jangan lupa beri penerangan pakai lampu hemat energi untuk penerangan. Usahakan yang terang karena ayam peliharaan akan terus makan sepanjang hari walau saat malam, sehingga ayam cepat besar berarti cepat dipanen dan satu buah lampu pijar 60 watt, untuk penghangat buatan, tempat makan dan tempat minum banyak dijual di toko Poultry.

Persipan DOC Ayam Broiler

Banyak dijual bibit anak ayam sehari atau biasa di sebut DOC atau Day Old Chick, satu kotak isi 100 ekor, lantai tanah lapisi dengan sekam padi, agar kering dan hangat, saat anak ayam mulai dikeluarkan dalam kandang, kita harus menyiapkan induk buatan dari lampu pijar 60 watt, yang di gantung, dan gantungan lampunya bisa di atur tinggi rendahnya, bila lampu terlalu di bawah, atau terlalu panas, anak ayam biasanya berpencar, kalau terlalu tinggi maka anak ayam jadi kumpul dibawah lampu atau terlalu dingin, harus diatur ketinggian nya sampai terlihat anak ayam beraktifitas normal, pada 1 minggu pertama biasanya kandang ditutup pakai terpal agar suhu tetap hangat, bila sudah lewat 1 minggu dinding ditutup hanya malam hari saja.

Pakan Buatan Pabrik

Usahakan ayam diberikan pakan dari 1 merk yang sama, karena biasanya ada formula khusus yang diberikan tiap produsen pakan, bila berganti merk pakan, pertumbuhan ayam biasanya terganggu, pakan ayam usia 1 – 20 hari biasa diberi pakan Starter, 21 hari sampai panen diberi pakan Grower.

Penggunaan Biotetes

Biotetes adalah bioteknologi tetes yang dirancang untuk membantu meningkatkan metabolism pencernaan ternak, sehingga nutrisi dalam pakan bisa terserap optimal, dikarenakan pencernaan ayam yang sederhana, membuat sisa protein yang belum terserap oleh tubuh, terbuang lewat kotoran, membuat kotoran basah dan bau, dengan teknologi biotetes ini, maka kotoran akan kering karena kandungan protein nya sudah terserap maksimal, membuat pemkaian pakan menjadi lebih efisien.

Aplikasi penggunaan biotetes dicampur di air minum pagi, dapat di terangkan sebagai berikut :

Umur 1 – 7 hari 1 tetes / hari
Umur 7 – 14 hari 2 tetes / hari
Umur 15 – 21 hari 3 tetes / hari
Umur 22 – panen 4 tetes / hari
Hasil penggunaan biotetes adalah:

Kandang tidak berbau, sehingga bisa beternak di halaman rumah, atau di pinggir rumah.
Pakan ayam menjadi efisien
Ayam sehat sepanjang hari
Tidak pakai antibiotic, vaksin dll
Daging ayam bebas kolesterol
Tinggi protein sampai 29,69 % bandingkan dengan ikan salmon hanya mengandung 21%.
Kaya Omega 9 sampai 4,99% (baik untuk penderita jantung coroner)

Panen bisa dilakukan setelah berat ayam diatas 1 kg, biasanya di umur 25 hari berat 1 kg sudah tercapai, panen sesuka hati, sesuai kebutuhan untuk makan keluarga, umur 35 hari panen terakhir dikarenakan berat ayam sudah lebih dari 2 kg, dan panen sekaligus lalu bersihkan dan masukan ke dalam plastic per ekor lalu di bekukan dalam freezer, maka ayam bisa disimpan lama, bila dijual juga bisa menambah pendapatan keluarga.

Analisa Biaya

100 ekor DOC Rp 5.000,- / ekor Rp 500.000,-
100 kg Pakan Starter Rp 8.000 ,-/ kg Rp 800.000,-
200 kg pakan grower Rp 7.500,- /kg Rp 1.500.000,-
1 botol Biotetes Rp 150.000/botol Rp 150.000,-
Lain-lain Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Jumlah Rp 2.850.000,-

Bila di jual sebagai ayam sehat dengan kematian 5% saja, maka dihasilkan 95 ekor x @ 2 kg = 190 kg dengan harga jual ayam hidup Rp 30.000/ kg , maka didapat hasil kotor Rp 5.700.000,- maka keuntungan masuk Rp 2.850.000,- sangat menggiurkan bukan? Ini baru skala rumahan, paling tidak ibu bisa bantu tambahan ekonomi keluarga ditengah badai krisis ini.

Bila dijual sebagai ayam beku, harga jual perkg bisa 2 kali harga pasar, karena faktor sehat dan enak.

Bila konsumen sudah rasakan enaknya dan sehatnya, maka soal harga engga jadi masalah, bila skala diperbesar, maka biaya juga akan berubah dikarenakan banyak factor, seperti tenaga kerja, dan variable yang saya tidak bisa jelaskan secara detail, tetapi pola ini adalah pola beternak ayam rumahan, yang sehat dan bebas polusi…..anda mau coba ?

Catatan: semua harga tergantung harga pasar, saya hanya membuat perkiraan saja.

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi